Spesies cacing tersebut adalah bagian dari eksperimen. Makhluk itu ikut dibawa ke Stasiun Luar Angkasa Internasional pada misi ke 28 Columbia. Sejumlah eksperimen terkait mikrogravitasi dan efeknya pada ekspresi genetik dilakukan dengan cacing itu.
Nathaniel Szewczyk, ilmuwan yang bekerja dengan sampel cacing golongan nematoda itu setelah kecelakaan mengatakan, tak ada yang menyangka cacing itu akan selamat. Cacing itu dilindungi oleh lapisan tahan panas.
Daktor yang diduga menyebabkan cacing bisa selamat adalah karena kontainer yang menyimpan cacing itu disimpan di dalam loker milik kru astronot Columbia. Loker itu didesain sehingga melindungi material di dalamnya.
C.elegans juga bisa sampai dalam keadaan hidup di permukaan Bumi karena saat kontainer jatuh, kecepatannya melambat. Oleh sebab itu, cacing bisa sampai di permukaan dengan tumbukan yang relatif lebih lembut.
Beberapa data hasil penelitian hilang karena kecelakaan Columbia. Namun, sampel yang masih hidup bisa dipelajari. Cacing yang sama dalam misi penerbangan ulang alik berikutnya, Atlantis dan Discovery, bisa dikirim ke antariksa.
Satu pelajaran penting dari selamatnya cacing ini adalah bahwa makhluk hidup bisa ditransfer antarplanet. "Ini adalah keberuntungan yang didemonstrasikan di tengah kondisi yang tidak menguntungkan," kata Szewczyk seperti dikutip Space, Rabu (30/1/2013).
Berikan pendapat Anda lewat kolom komentar ini mengenai berita di atas, sesuaikan pemikiran Anda dan Jangan pernah menyinggung sara. Terima kasih