Menurut Stuart Gary dari ABC News di Australia, zona dampak asteroid itu berpusat di Timur Warburton Basin di bagian timur laut Australia Selatan.
Lanskap itu diciptakan oleh sebuah asteroid yang di yakini memiliki lebar lebih dari dua belas mil (20 km) yang menabrak Bumi sekitar 360 juta dan 298 juta tahun yang lalu, dan melaporkannya dalam edisi terbaru jurnal Tectonophysics.
Dr Andrew Glikson, berkunjung ke ANU Planetary Science Institute mengatakan kepada Sunanda Creagh, editor Konservasi,bahwa zona dampak asteroid terkubur di bawah tanah lebih dari dua mil.
"Ini penting karena begitu besar. Ini adalah kawah terbesar ke 3 yang ditemukan di Bumi sampai saat ini". katanya kepada Creagh. "Ini mungkin bagian dari 'kelompok' yang dikaitkan dengan peristiwa kepunahan massal pada waktu itu."
Glikson dan rekan-rekannya Dr John Fitzgerald dan Dr Erdinc Saygin dari ANU dan Dr Tonguc Uysal dari University of Queensland mempelajari butiran kuarsa yang telah diambil dari lebih dari 200 sampel, mencari anomali seismik yang berada jauh di bawah permukaan bumi.
Mereka juga percaya bahwa asteroid bisa terbelah dua sebelum benar-benar bertabrakan dengan permukaan bumi. Peristiwa itu memiliki dampak yang luar biasa bagi Bumi.
"Debu dan gas rumah kaca dilepaskan dari kawah" kata Glikson Reuters kepada wartawan Michael Sin. "Gas-gas rumah kaca akan tinggal di atmosfer selama puluhan ribu tahun."
Sumber: RedObit
Berikan pendapat Anda lewat kolom komentar ini mengenai berita di atas, sesuaikan pemikiran Anda dan Jangan pernah menyinggung sara. Terima kasih