"Kita selalu memiliki benda angkasa yang memasuki atmosfer sepanjang waktu" kata Kelly kepada moderator David Gregory."Sangat menarik ketika Anda berada di stasiun ruang angkasa dan Anda melihat bintang jatuh, meteorit, memasuki atmosfer.
Ledakan meteor Rusia diatas kota Chelyabinsk Rusia , Jumat (Februari 15) melukai lebih dari 1.000 orang, yang sebagian besar di sebabkan oleh kaca jendela yang hancur.
IR3.9 gambar dampak termal dari meteor Rusia diambil oleh Meteosat-9 satelit, 15 Februari 2013, 3:15 UTC"Meteor di Rusia adalah sebuah batu besar," kata Kelly.Memang, para ilmuwan NASA memperkirakan batu luar angkasa itu memiliki diameter sekitar 55 kaki (17 meter) dan membuat setara ledakan dengan 500 kiloton energi.
Gelombang kejut dari ledakan mengirimkan gelombang subsonik melalui atmosfer di belahan dunia,berdasarkan sensor di Greenland, Afrika, Rusia Kamchatka Peninsula dan daerah yang berjauhan lainnya yang mendeteksi ledakan infrasonik (frekuensi rendah gelombang suara) meteor Rusia.
Kelly mencatat bahwa dengan batuan ruang angkasa begitu banyak memasuki atmosfer, "pasti ada risiko di luar sana," menambahkan bahwa untungnya meteor itu tidak menyentuh tanah di tengah kota Rusia.
Kelly adalah seorang veteran dari empat penerbangan pesawat ulang-alik.Dia juga sebagai komandan dalam dua misi pesawat ulang-alik termasuk penerbangan terakhir pesawat ulang-alik NASA Endeavour pada Mei 2011, sebelum pensiun dari NASA astronot korps.
Sumber: SPACE.com
Berikan pendapat Anda lewat kolom komentar ini mengenai berita di atas, sesuaikan pemikiran Anda dan Jangan pernah menyinggung sara. Terima kasih