"Sampah antariksa, salah satu pecahan roket peluncur satelit Telkom 3, jatuh malam ini sekitar pukul 22.00 WIB. Ada potensi jatuh di Indonesia, tetapi kemungkinannya kecil," ungkap astrofisikawan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, kepada Kompas.com hari ini.
Pecahan roket yang akan jatuh berukuran sekitar 1,5 x 1 meter berbentuk silinder. Saat ini, pecahan sudah memasuki atmosfer padat, berada pada ketinggian 137,5 x 111 kilometer dari permukaan Bumi.
Meski bakal jatuh ke Bumi, kemungkinan sampah antariksa ini menimbulkan kerugian signifikan kecil. Pecahan roket ini diduga kuat akan jatuh di lautan. Jadi, tak perlu khawatir pecahan akan jatuh di atap rumah.
Satelit Telkom diluncurkan dengan roket milik Rusia. Namun, satelit Telkom 3 gagal mengorbit pada 6 Agustus 2012 lalu. Sementara pecahan roketnya sudah akan jatuh, satelit Telkom 3 sendiri kini masih menjadi sampah antariksa, mengorbit di ketinggian antara 4.762-276 km.
Kegagalan satelit Telkom 3 mengorbit terjadi karena pendorong tahap akhir (Briz-M) cuma bekerja 7 menit. Mestinya, Briz-M bekerja 18 menit 5 detik sehingga bisa sampai orbit tujuan.
Akibatnya, bukan cuma satelit Telkom 3 yang hilang, tetapi juga satelit milik Rusia, Express MD-2. Satelit Telkom 3 yang kini menjadi sampah antariksa harganya ditaksir sekitar Rp 1,8 triliun.
Sumber: KOMPAS.com
Berikan pendapat Anda lewat kolom komentar ini mengenai berita di atas, sesuaikan pemikiran Anda dan Jangan pernah menyinggung sara. Terima kasih