Dilansir Theregister, Rabu (6/3/2013), Bumi dahulu kala pernah dibombardir oleh komet. Ilmuwan berpikir bahwa tumbukkan benda luar angkasa ini bisa memunculkan kehidupan, khususnya di area pendaratan komet tersebut.
Di 2009, misi Stardust NASA menemukan sebuah sampel komet yang memiliki kandungan asam amino. Pengujian menunjukkan bahwa kandungan carbon-13 berasal dari Bumi, namun beberapa kalangan ilmuwan berpendapat bahwa asam amino sederhana diyakini mendukung kehidupan di planet.
Untuk menguji hipotesis, tim ilmuwan di University of California, Berkeley dan University of Hawaii, Manoa, membangun pseudo-comet dalam laboratorium. Pseudo-comet merupakan sebuah bola salju karbondioksdia, ammonia dan berbagai hidrokarbon seperti metana, etana serta propana.
Komen kemudian merangasang dengan elektron energi tinggi untuk mensimulasikan sinar kosmik ketika perjalanan melalui luar angkasa. Tim kemudian menganalisis hasilnya menggunakan Mars Organic Analyzer.
Mars Organic Analyze merupakan suatu instrumen yang dirancang sebagai deteksi ultrasensitif. Selan itu, instrumen tersebut juga memiliki kemampuan mengidentifikasi molekul organik kecil dalam sistem tata surya.
Pada analisis, komet laboratorium ini memiliki kandungan tidak hanya sembilan asam amino yang berbeda. Akan tetapi, komet ini memiliki sedikitnya dua dipeptides atau kandungan yang berkaitan dengan sepasang asam amino yang membentuk protein, enzim dan molekul kompleks seperti gula.
"Hal ini menarik untuk mempertimbangkan bahwa biokimia paling dasar yang menyebabkan kehidupan di Bumi, mungkin memiliki asal-usul dari luar angkasa," tutur Richard Mathies, peneliti dari UC Berkeley.
Berikan pendapat Anda lewat kolom komentar ini mengenai berita di atas, sesuaikan pemikiran Anda dan Jangan pernah menyinggung sara. Terima kasih