Seperti yang dilansir oleh Huffington (14/3), pecahan meteor ini rupanya diindikasikan membawa secercah bukti tentang fosil yang menyimpan bukti kehidupan. Jika hal ini benar adanya, maka bisa dipastikan ada kehidupan lain di luar angkasa ini.
Penemuan ini sendiri juga mendukung sebuah teori bernama panspermia. Dalam teori tersebut, dikatakan bahwa kehidupan bisa menyebar ke seluruh penjuru ruang angkasa dengan bantuan meteor dan komet.
Meski begitu, para peneliti ini nampaknya harus berusaha ekstra keras agar bisa membuktikan bahwa kehidupan yang tersimpan pada batu tersebut memang bukan berasal dari bumi. Pasalnya, bisa jadi batu meteor ini pecah di bumi dan kemudian tersambar petir sehingga strukturnya berubah.
Selain itu, ada juga kemungkinan bahwa batu ini sudah terlanjur lama terkontaminasi dengan tanah di bumi. Sehingga, makhluk hidup berukuran mikroskopis bisa saja masuk ke dalamnya.
Para peneliti sendiri menemukan fosil kehidupan sederhana dalam batu tersebut. Menurut tim peneliti yang dipimpin oleh Chandra Wickramasinghe dan Jamie Wallis, fosil kehidupan yang mereka temukan adalah alga.
Untuk membuktikan apakah kehidupan ini memang berasal dari luar angkasa, para peneliti pun meneliti kandungan nitrogen di atas pecahan meteor ini. Hasilnya, makhluk hidup ini memang tidak berasal dari bumi.
Meski begitu, masih banyak yang menyangsikan kebenaran penelitian ini. Hal tersebut dikarenakan kurangnya tes yang harus dilakukan. Terlebih lagi, tidak ada tes yang membuktikan bahwa pecahan meteor tersebut tidak terkontaminasi dengan material dari bumi.
1 komentar:
penemuan yang cukup berharga
Berikan pendapat Anda lewat kolom komentar ini mengenai berita di atas, sesuaikan pemikiran Anda dan Jangan pernah menyinggung sara. Terima kasih