Dilansir Universetoday, Senin (4/2/2013), peneliti masih melakukan penyelidikan terhadap meteorit hijau tersebut. Peneliti berupaya mengungkap bagaimana meteorit ini dapat terbentuk melalui data yang diperoleh pesawat luar angkasa NASA Messenger.
Meteorit yang diberi kode nama NWA 7325 ini ditemukan di Maroko pada 2012. Objek yang berasal dari luar angkasa ini terdiri dari 35 fragmen dengan bobot 345 gram.
Kabarnya, batu luar angkasa ini dibeli dari dealer meteorit Stefan Ralew, yang mengoperasikan situs ritel SR Meteorites. Stefan membuat catatan warna yang mendalam, berkilau, eksterior mirip kaca pada objek asing tersebut.
Stefan kemudian mengirimkan sampel NWA 7325 kepada peneliti Anthony Irving dari University of Washington. Irving menemukan bahwa fragmen batu luar angkasa ini mengandung sedikit besi serta sejumlah magnesium, alumunium, silikat kalsium.
Kandungan tersebut diyakini mirip seperti yang ditemukan di kerak permukaan Merkurius. Meskipun rasio silikat kalsium lebih besar ketimbang yang ditemukan di Merkurius saat ini, Irving percaya bahwa NWA 7325 berasal dari bagian terdalam di permukaan Merkurius.
Bagaimana batu ini bisa terlontar ke luar angkasa? Peneliti meyakini terdapat dampak dari kekuatan besar yang membawa batu luar angkasa itu meluncur ke luar angkasa dan menemukan jalannya ke Bumi.
Selain itu, paparan radiasi matahari untuk jangka waktu yang tidak diketahui diyakini sanggup mengubah komposisi meteorit. Dengan demikian, pengukuran yang dilakukan badan antariksa Amerika Serikat melalui pesawat luar angkasa Messenger tidak benar-benar menunjukkan kecocokan.
Akan tetapi, bila objek asing ini berasal dari planet di sistem Tata Surya, maka ini bisa menjadi meteorit Merkurius pertama yang dikonfirmasi oleh peneliti.
Berikan pendapat Anda lewat kolom komentar ini mengenai berita di atas, sesuaikan pemikiran Anda dan Jangan pernah menyinggung sara. Terima kasih