Dilansir Newscientist, Rabu (27/2/2013), laser baru ini diuji coba di observatorium Very Large Telescope di Chili. Laser ini menembakkan sinarnya hingga ketinggian 90 kilometer ke dalam atmosfer.
Laser ini akan berinteraksi dengan lapisan atom sodium yang memiliki ketebalan 10 kilometer. Laser ini akan membuat sodium berpendar atau bercahaya, sehingga menghasilkan titik cahaya terang mirip bintang buatan.
Para astronom menggunakan laser ini sebagai referensi untuk memantau turbulensi atmosfer melalui penglihatan teleskop. Dengan munculnya bintang buatan tersebut, maka ilmuwan bisa melihat gambar lebih tajam dari objek-objek yang ada di luar angkasa.
Para peneliti mengatakan, laser baru ini lebih fleksibel dan dapat diandalkan dari laser sebelumnya. "Ketika kami mulai mengembangkan laser ini, semua orang mengatakan tujuan kami adalah hampir mustahil," ungkap Domenico Bonaccini Calia dari European Southern Observatory (ESO).
Calia mengatakan, laser baru ini merupakan sebuah terobosan. Lebih lanjut, ia juga berharap bisa berbagi teknologi laser ini dengan komunitas astronom yang lebih luas lagi.
Berikan pendapat Anda lewat kolom komentar ini mengenai berita di atas, sesuaikan pemikiran Anda dan Jangan pernah menyinggung sara. Terima kasih