Pada Kamis dini hari (28/2/2013), objek unik ini telah dikonfirmasi oleh ilmuwan dan memperlihatkan bahwa petir tersebut mengarah ke bagian ionosfer. Menurut Our Amazing Planet, petir jenis ini umumnya tampil di troposfer, yang merupakan bagian paling rendah pada atmosfer Bumi.
Saat ini ilmuwan masih bekerja untuk menentukan penyebab munculnya petir ini. Ilmuwan meyakini bahwa fenomena ini terjadi karena perbedaan muatan listrik antara ionosfer dan sisanya dari atmosfer.
Sebelumnya, ilmuwan dari Duke University juga pernah mengabadikan objek serupa yang terjadi di North Carolina, Amerika Serikat pada 2009. "Orang-orang bertanya, apakah ini jet raksasa (gigantic jets) yang mungkin mengancam armada luar angkasa, pesawat dan penumpang" ujar Gaopeng Lu dari Duke University.
Ia mengatakan, fenomena munculnya petir misterius ini bisa menambah wawasan baru bagi peneliti. Selain itu, memunculkan studi tentang jet raksasa dan fenomena yang berkaitan dengan petir serta badai lainnya.
Petir atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan. Beberapa saat setelah kilatan cahaya petir muncul, kemudian disusul dengan suara menggelegar yang disebut guruh.
Perbedaan waktu kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan suara dan kecepatan cahaya. Petir merupakan gejala alam yang bisa dianalogikan dengan sebuah kapasitor raksasa, di mana lempeng pertama adalah awan (bisa lempeng negatif atau lempeng positif) dan lempeng kedua adalah bumi (dianggap netral).
Sumber: BBC News
1 komentar:
Fenomena alam memang cukup seram
Berikan pendapat Anda lewat kolom komentar ini mengenai berita di atas, sesuaikan pemikiran Anda dan Jangan pernah menyinggung sara. Terima kasih