Dilansir treehugger, Jumat (8/3/2013), tim peneliti melaporkan bahwa meskipun materi yang ada pada aliran air di negaranya stabil, tetapi dapat diukur berdasarkan banyak tidaknya yang berubah, seperti arah aliran atau intensitas turbulensi.
Dari hal tersebut yang menonjol kemudian digambarkan sebagai 'flowscape', lanskap aliran yang dapat membantu ikan dan robot ikan ini menyesuaikan diri, menavigasi, dan mengontrol gerakan mereka.
Dengan mencari informasi bagaimana memanfaatkan 'flowscape' bagi keuntungan 'Filose', tim peneliti berhasil menciptakan robot ikan yang cerdas untuk mendapatkan gambaran sekitar perairan tersebut.
Proyek 'Filose' ini telah memberikan kontribusi kepada khalayak tentang sudut pandang 'ikan-sentris' dari lingkungan akuatik. "Eksperimen robot ini juga membantu kita memahami perilku ikan. Dengan data sensornya di bagian kepala dapat merekam kondisi aliran air dan kami dapat memahami apa yang ikan mampu lihat," ungkap ketua tim peneliti, Prof. Willia Megill.
Megill menambahkan, meskipun eksperimen lanjutan masih banyak diperlukan, namun peneliti sudah jelas semakin dekat dengan robot ikan ideal yang dapat digunakan untuk berbagi hal dalam mempelajari keadaan air.
Berikan pendapat Anda lewat kolom komentar ini mengenai berita di atas, sesuaikan pemikiran Anda dan Jangan pernah menyinggung sara. Terima kasih