Dilansir RedOrbit, Kamis (14/3/2013), ilmuwan mengumpulkan informasi dari planet terjauh melalui radiasi cahaya memancar, yang disebut sebagai spektrum. Sebelum teknologi pencitraan terbaru ini, astronom hanya mampu menganalisis planet ini ketika transit atau melewati bagian depan bintang yang diorbitnya.
Sistem pencitraan baru ini dinamakan Project 1640, memungkinkan para astronom untuk mengukur spektrum langsung dari planet yang tidak melalui proses transit. Penelitian ini dilaporkan dalam Astrophysical Journal.
"Kami saat ini secara teknis mampu mendapatkan spektrum planet raksasa dalam sistem planet," ungkap profesor astronomi di California Institute of Technology (Caltech), Lynne Hillenbrand.
Lebih lanjut Hillenbrand mengatakan, sistem pencitraan terbaru ini bisa mempermudah peneliti untuk melakukan studi planet yang telah dilakukan sebelumnya.
Perangkat sistem pencitraan canggih ini terletak di Palomar Observatory, Caltech. Sistem akan bekerja dengan cara menghalangi cahaya yang dihasilkan oleh bintang terjauh serta mengukur tingkat cahaya planet tersebut.
"Ini seperti mengambil satu gambar Empire State Building dari pesawat yang mengungkap ketinggian bangunan," jelas Ben R. Oppenheimer, astronom dari American Museum of Natural History. Tidak hanya ketinggian bangunan, menurutnya, sistem pencitraan tersebut juga bisa menangkap detail jalan-jalan kecil yang ada di samping bangunan tersebut.
Sumber:
Berikan pendapat Anda lewat kolom komentar ini mengenai berita di atas, sesuaikan pemikiran Anda dan Jangan pernah menyinggung sara. Terima kasih