Sebagian besar komposisi bumi (sekira 70 persen) merupakan air berupa samudera yang dilapisi kerak, terutama basal (batuan beku). Basal ini terbentuk dari magma yang keluar dari pegunungan di tengah laut. Adapun, pegunungan ini setinggi 40 ribu mil (sekira 65 ribu kilometer) di atas permukaan laut.
Dilansir NBC News, Jumat (29/3/2013), peneliti geologi tidak memiliki gambar yang jelas mengenai struktur dasar pegunungan. Hal ini membuat peneliti belum dapat mengungkap bagaimana pergerakan magma tersebut ke permukaan laut.
"Ini masih menjadi bagian tersulit untuk kami teliti," kata seorang seismolog di Scripps Institution of Oceanography, San Diego, Amerika. Peneliti menggunakan teknik pencitraan elektromagnetik untuk mencari elemen listrik dan magnetik alami yang ada di dalam Bumi.
Studi ini menemukan bahwa kulit kerak Bumi seperti sabuk raksasa dengan lempengan yang menyebar terpisah di pegunungan yang terletak di tengah laut. Mereka menemukan sebuah kunci simetrikal, zona lelehan sempit di bawah wilayah Pasifik Timur.
Ini menunjukkan bahwa mantel (lapisan di bawah permukaan laut) dengan mudah mengisi ruang yang diciptakan oleh lempeng yang tersebar. Apabila mantel tersebut mendorong lempeng, ilmuwan menduga ada konveksi lokal, seperti lelehan asimetris.
"Ini benar-benar membantu kami untuk mendapatkan gambaran tentang bagaimana cara kerja dan bagaimana cara magma mencair dari gunung itu," kata seorang ahli geofisika kelautan di Brown University, Don Forsyth.
Berikan pendapat Anda lewat kolom komentar ini mengenai berita di atas, sesuaikan pemikiran Anda dan Jangan pernah menyinggung sara. Terima kasih